Selasa, 03 Februari 2009

Menggeluti Usaha Salon Kecantikan Rambut & Tubuh


TIPS SUKSES MENGELOLA BISNIS SALON KECANTIKAN

Peluang usaha salon kecantikan makin terbuka karena makin banyak masyarakat memanfaatkan layanan kecantikan untuk rambut dan tubuh dalam kehidupan sehari-hari mereka. Menggeluti bisnis salon dalam era sekarang, ternyata tidaklah mudah. Di samping dituntut menguasai keterampilan, juga mutu pelayanan kepada konsumen harus bagus.

Persaingan salon dewasa ini membuat usaha ini harus ditekuni dan dikelola dengan serius karena salah satu kunci keberhasilan usaha terletak pada kualitas pelayanan (service). Tarif mahal atau murah tidak lagi menjadi ukuran konsumen dalam menggunakan jasa perawatan salon kecantikan sebab konsumen lebih mengutamakan kualitas pelayanan yang diperolehnya. Harga mahal belum tentu berkualitas dan memberikan kepuasan bagi konsumen begitu pula sebaiknya. Meskipun dengan harga yang murah tetapi pelayanan yang diberikan mampu membuat konsumen betah maka kondisi inilah yang disebut dengan pelayanan yang berkualitas.

Dalam menekuni bisnis salon kecantikan harus mampu menunjukkan profesionalisme kerja dan mengutamakan kualitas pelayanan yang akan dinilai baik oleh konsumen. Pemilik usaha yang bergerak di bidang salon kecantikan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya harus memperhatikan kualitas pelayanannya agar pelanggan tetap loyal. Pelanggan akan menilai baik buruknya pelayanan berdasarkan pengalamannya setelah menggunakan pelayanan salon kecantikan yang telah dikunjunginya.

Pada dasarnya konsumen sebagai pelanggan salon yang bersangkutan akan menilai kualitas pelayanan (service) meliputi unsur - unsur yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responssiveness), jaminan kepastian (assurance), empati (emphaty), bukti fisik objek (tangibles). Di dalam bidang bisnis usaha salon kecantikan, kehandalan (reliability) dimaksudkan kemampuan salon dalam memberikan jasa atau pelayanan yang dijanjikan dengan terpercaya, akurat, dan memuaskan. Pelanggan menilai segi kehandalan berdasarkan adanya kemampuan kapster mengarahkan pemilihan model potongan rambut yang sesuai dengan jenis rambut dan bentuk wajah pelanggan, kemampuan para kapster menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, kapster dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan pada saat diminta oleh pelanggan, keakuratan dalam pencatatan transaksi nota pembayaran, serta kapster dapat menyelesaikan perkerjaan dengan baik.

Daya tanggap (responsiveness) merupakan keinginan kapster untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Dalam hal ini, pelanggan menilai segi daya tanggap (responsiveness) dianggap baik apabila adanya sikap kapster mau menanggapi keluhan yang disampaikan oleh para pelanggannya, kapster merespon dengan cepat terhadap permintaan pelanggan, dan kapster melayani pelanggan yang berkunjung di salon dengan segera atau cepat

Jaminan kepastian (assurance) diartikan dalam hal ini adalah kemampuan kapster dalam memberikan pelayanan dengan suasana aman serta berperilaku sopan dan ramah sehingga menimbulkan kepercayaan di mata pelanggannya. Jaminan kepastian dinilai pelanggan dari sikap kapster yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan, kapster mengerjakan berbagai jenis layanan kecantikan tubuh dan rambut secara aman, kapster bersikap sopan terhadap pelanggannya, kapster menyambut pelanggan yang datang dengan ramah, kapster mampu menangani setiap permasalahan pelanggannnya berkaitan dengan perawatan tubuh dan rambut , serta kapster berpengetahuan luas mengenai trend mode rambut.

Unsur selanjutnya, empati (emphaty) merupakan perhatian pribadi dari kapster dalam memahami kebutuhan pelanggannya. Empati dinilai pelanggan dari adanya sikap kapster yang dapat mengingat nama pelanggannya, kapster mampu mengingat permasalahan perawatan tubuh dan rambut para pelanggannya, dan kapster mampu menyediakan waktu yang tepat sesuai jadwal pesanan pelanggan. Sedangkan unsur terakhir berupa bukti fisik (tangibles) adalah kondisi fisik, penampilan kapster serta peralatan yang terlihat oleh indrawi pelanggan yang terdapat pada salon dalam memberikan pelayanan perawatan rambut dan tubuh kepada pelanggan. Pelanggan menilai kondisi fisik suatu salon kecantikan dengan melihat adanya tata ruang salon yang rapi, kebersihan pada seluruh ruangan salon, kebersihan pada semua peralatan salon, peralatan salon menggunakan teknologi yang canggih, tempat parkir yang tersedia luas bagi kendaraan pelanggan yang berkunjung di salon, kapster berpenampilan seragam dengan rapi, dan suhu udara ruangan Air Conditioner (AC) berfungsi dengan baik.

Namun,yang perlu diingat, loyalitas pelanggan tidak datang dengan sendirinya. Perlu adanya upaya dari kita untuk menciptakan loyalitas itu. Antara lain dengan berani menghadapi masalah. Artinya, kita harus mengevaluasi kesalahan yang datang dari karyawan kita. Jangan mentang-mentang mereka anak buah kita, kita membelanya habis-habisan. Gunakanlah kacamata yang obyektif dalam hal ini. Jika ternyata memang karyawan kita yang salah,jangan takut untuk minta maaf. Memang, kesalahan dapat terjadi pada karyawan, tapi sebagai pemilik sekaligus leader di salon, tak ada salahnya bila anda pun meminta maaf pada pelanggan serta berjanji untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Selain itu, terbiasa menerima komplain dari pelanggan kita dan dengan segera memperbaiki kualitas pelayanan akan menciptakan loyalitas pelanggan.
Hal lainnya yang paling penting dalam menciptakan loyalitas pelanggan adalah pelajari reason for detection (alasan mengapa pelanggan meninggalkan kita), supaya kejadian tersebut tidak terulang dan terulang lagi. Nah, kini bersiaplah menambah daftar pelanggan loyal anda.

Diposting pada tanggal 3 Februari 2009, salon Christoper Jakarta selatan
Artikel diposting oleh Maria Goreti Sukasti
Alamat email : salon_christoper@yahoo.co.id